Blog Para Makhluk Laut

We are sea creatures, that really want to write anything that crossed our minds.. Please don't hesitate to come by and read fish, squid, jellyfish and 'termite's writing ♥



 
Kompas Images/Kristianto Purnomo Salah satu sudut Kampus Universitas Indonesia, Depok, di mana mahasiswa memanfaatkan fasilitas angkutan sepeda gratis yang tersedia di kawasan kampus itu, Jumat (5/12/2010).



JAKARTA,  — Berdasarkan penilaian yang dikeluarkan Quacquarelli Symonds World University Ranking 2011/2012 pada 5 September 2011, Universitas Indonesia masuk dalam jajaran 300 universitas top dunia. UI berada di peringkat ke-217. Pada 2010, UI berada di urutan ke-236.
Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono, Selasa (6/9/2011), menjelaskan, Quacquarelli Symonds World University Ranking 2011/2012 menilai lebih dari 600 perguruan tinggi terbaik di dunia.
UI menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam 300 universitas top di dunia.
Pemeringkatan Quacquarelli Symonds World University Ranking menggunakan enam parameter, yakni kualitas akademik, kesiapan lulusan masuk dunia kerja, hasil penelitian yang dikutip per dosen, rasio mahasiswa terhadap staf pengajarnya, jumlah mahahasiswa asing, dan jumlah dosen asing.



 
Aji SuryaSuasana pesta anak muda di depan patung pushkin dan istrinya.


Pelancong kota Moskwa wajib bertandang ke Old Arbat Street. Di sini, semua keperluan wisatawan akan dipenuhi, mulai sejarah, lukisan, musik, hingga urusan suvenir. Masukkan segera dalam daftar wajib kunjung.
Arbat adalah salah satu jalan yang paling terkenal di jantung kota Moskwa yang panjangnya hanya 1,2 km. Bermula di Arbatskaya Square dan berujung di Smolenskaya Square. Inilah jalan tertua di ibukota Rusia yang disebut-sebut dalam sebuah catatan tahun 1493. Mirip-mirip sedikitlah dengan Malioboro-nya Yogyakarta.
Bila datang dari arah Smolenskaya Square, maka Anda pertama kali akan disuguhi sebuah pameran raksasa, salah satu gedung dari the Seven Sisters yang saat ini dipakai sebagai Kementerian Luar Negeri Rusia.
Bangunan pencakar langit kerucut itu rancang bangunnya tidak lepas dari campur tangan orang nomor wahid saat itu, Stalin lalu Khrushchev. Sampai kini, di banyak bagiannya, masih terpampang logo palu arit yang sengaja tidak dihapus sebagai kenangan perjalanan sebuah bangsa.
Old Arbat tempatnya oke punya dan nyaman abis. Datanglah dengan metro bawah tanah, sebab menggunakan mobil akan sulit untuk dapat parkir. Di sini pelancong hanya bisa jalan kaki saja, kendaraan dilarang masuk.
Dengan lebar 50-an meter, kita bisa melenggang menikmati suasana bersama turis dan penduduk setempat. Di saat matahari mencorong di bulan Juli-September, Anda dijamin akan betah di sini lebih dari setengah hari.
Suasana yang tercipta, uh susah digambarkan. Di sisi kanan dan kiri jalan terdapat puluhan toko cindera mata seperti matrioska, syal, kaos, amber, gantungan kunci, topi rusia dan tempelan kulkas.
Pedagangnya ramah dan banyak yang bisa mengucapkan kata-kata bahasa Indonesia. “Mari kesini. Anda dari Indonesia?” teriak mereka dari pintu toko. Bila Anda masuk, pilih-pilihlah dengan baik lalu tawarlah menggunakan bahasa Inggris.
Jangan cepat menyerah dan kalau terlalu mahal bandingkan dengan toko sebelahnya. Pada musim dingin saat turis berkurang, barang dagangan di sini bisa turun sampai 30-40 persen dari penawaran pertama. Namun di musim panas, sesuai hukum pasar saat banyak permintaan, maka hanya bisa dinego maksimal 30 persen saja.
Di antara dagangan yang cukup mahal namun banyak dicari adalah amber, yaitu fosil pohon berwarna coklat cerah. Benda ini konon hanya ada di belahan utara bumi. Bentuknya macam-macam, ada yang sudah dijadikan liontin, kalung ataupun gelang.
Harganya sangat tergantung keunikan serat yang ada di dalamnya. Bila sempat melihat amber yang di dalamnya terdapat binatang, itu umumnya adalah amber yang dihancurkan dan dicetak ulang dengan memasukkan serangga ke dalamnya.
Di tengah-tengah jalan sepanjang Arbat terdapat banyak sekali pelukis wajah. Mulai yang sederhana, motif karikatur, natural dan lainnya. Semakin sulit pembuatannya maka harganya semakin mahal.
Paling murah 100 rubel atau 3,5 dolar dan yang rumit sekitar 20 dolar. Anda tinggal duduk sambil menikmati keadaan dalam kurun waktu setengah jam. Sementara sang pelukis dengan asyiknya menorehkan kuasnya di atas kertas atau kanvas.
Lalu apa yang bisa dinikmati sambil digambar? Oh... terlalu banyak. Pertama, telinga kita akan dihibur oleh aneka musik jalanan yang boleh dibilang pada tingkatan setengah profesional.
Ada kelompok yang memainkan musik klasik, gitar tunggal, sampai lagu-lagu rock anak muda sekarang. Bahkan mereka juga sangat suka menyanyikan lagu Barat yang pernah diharamkan oleh kakek nenek mereka.
Adapun kedua mata kita akan dimanjakan dengan beraneka atraksi di sepanjang jalan. Ada pesulap yang dikerumuni oleh para penonton. Ada aksi pelukis gambar abstrak dengan menggunakan pilox.
Ada pantomim. Ada juga sekelompok pemuda yang bergantian menari break dance. Semuanya menaruh topi di dekatnya dengan harapan para penikmat berkenan untuk merogoh kocek.
Selain itu, dipajang pula di jalan Arbat lama ini berbagai lukisan baru dalam berbagai ukuran. Umumnya lukisan tentang Rusia di musim dingin yang penuh salju, musim gugur yang serba warna kuning, ataupun kehidupan masyarakat setempat.
Selain itu, dijual juga berbagai lukisan tentang keindahan kota Paris. Maklumlah, Rusia adalah gudangnya pelukis yang mampu menorehkan kuasnya dalam aneka imajinasi.
Bila perut Anda tiba-tiba keroncongan, jangan khawatir. Makanan dunia tersedia semua di sini. Bila menginginkan yang bernuansa Rusia, pilihlah restoran Kartoshka dan Mu Mu.
Kalau ingin warna Amerika silakan datang ke McDonald’s, Starbucks, Dunkin Donuts atau Hard Rock Café. Mau berbau Tuki? Disana ada restoran Sashlik Mashlik yang menyediakan sate ukuran besar (sashlik) sampai dengan kebab.
Bahkan saat ini terdapat beberapa stan yang khusus menyediakan bir Jerman atau pizza Italia. Sangat disayangkan memang, di antara restoran yang ada belum terdapat warung Padang.
Jangan lupa, Arbat kuno itu juga memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada abad ke-18, daerah yang merupakan pinggiran kota Moskow saat itu, dijadikan tempat mangkal para saudagar dan orang-orang terhormat dari wilayah Timur yang datang dengan karavan.
Mereka menikmati area ini sambil minum kopi dan menjajakan dagangannya. Di masa kejayaan komunis, Arbat dijadikan perumahan elit para penguasa negeri. Inilah tempat pertemuan di Rusia yang penuh cerita.
Di antara peninggalan penting di Arbat kuno ini adalah tempat tinggal seorang pujangga terkemuka Rusia, Alexander Pushkin (1799-1837). Pria rambut keriting itu tinggal di rumah nomor 53 yang kini dijadikan museum untuk mengenang kebesarannya. Sedangkan pujangga lain, Tolstoy, tinggal tidak jauh dari Arbat.
Untuk mengenang jasa-jasanya, sampai saat ini terdapat patung Pushkin dan istrinya, Natalia Goncharova usai pernikahan mereka di gereja Kristen Ortodoks terbesar yang tidak jauh dari situ.
Patung dalam ukuran dua setengah lipat dari aslinya itu selalu saja mematik perhatian para pelancong. Mereka merasa belum sampai Arbat bila belum berfoto bersama patung sang pujangga dan istrinya.
Pushkin memang sangat dikenal sebagai sastrawan yang luar biasa. Karya-karyanya menjadi kajian ilmiah sampai saat ini, seperti puisi the Stone Guest, Mozart and Salleri atau Eugene Onegin.
Selain itu, Pushkin juga dikenal sebagai peletak bahasa Rusia modern. Dialah yang mengemas kaidah-kaidah bahasa Rusia sehingga mudah dipahami dan dipelajari oleh siapapun termasuk Leo Tolstoy dan Nikolai Gogol.
Yang tragis adalah percintaan antara Pushkin dan istrinya, Natalia. Menurut cerita, Pushkin mendapatkan istrinya yang dikenal sangat cantik itu dengan susah payah. Saingannya pun tidak tanggung-tanggung, seorang Tsar Nikolas! Tidak heran, Pushkin sangat mencintai istrinya yang jelita.
Suatu saat Pushkin mengendus istrinya tergoda oleh pria kenalan mereka, George D’Athens, anak angkat Duta Besar Belanda. Meskipun kecurigaan itu tidak pernah terbukti, namun api cemburu sudah membakar hatinya dan tidak bisa dikuasai.
Untuk mempertaruhkan harga diri, Puskhin menantang George untuk duel menggunakan pisau di kota St. Petersburg. Sayang seribu sayang, akhir cerita Pushkin harus tumbang di ujung pisau George pada siang hari bolong di bulan Januari 1837.
Kematiannya membuat shock pemerintah dan masyarakat. Agar rakyat tidak marah dan melakukan amuk massa, maka diam-diam jasad Pushkin dimakamkan di sebuah gereja kecil tidak terkenal.
Beberapa puluh tahun kemudian pemerintah baru mengakui jasa Pushkin dan patungnya didirikan di kota Moskow pada tahun 1880. Kini patung Pushkin didirikan di mana-mana, termasuk di Arbat.
Karenanya, sungguh disesalkan bila datang ke Moskwa tidak menyempatkan diri menikmati tempat bersejarah ini. Bagi Anda yang ingin menikmati Arbat lebih lama lagi, maka tidak jauh dari sini terdapat beberapa hotel dan hostel.
Khusus penginapan kelas hostel bisa menampung enam orang dalam satu kamar. Harganya relatif miring atau pada kisaran 20-50 dolar per-orang. Pelayanannya  bagus dan ruangannya bersih.   Di atas semuanya, saya sebenarnya cukup khawatir. Ketika pulang dari Old Arbat Moskwa, Anda akan terinspirasi menjadi seorang musisi, pelukis, pedagang atau bahkan sastrawan, menyaingi ketenaran Rendra yang berdarah Rusia itu. Siapa tahu?

karena ku menyayangimu, aku percaya padamu ..
bahkan jika semua orang menyalahkanmu ..

karena ku menyayangimu, aku akan menghapus air mata mu..
aku akan selalu ada saat kau membutuhkan seseorang ..

karena ku menyayangimu, aku mengerti bila kau tak memiliki waktu untuk menemaniku ..


karena ada banyak hal penting lain yang harus kau urus ..

karena ku menyayangimu, aku mengerti kau tidak hanya membutuhkan diriku, tapi juga sahabat" mu ..

karena ku menyayangimu, aku bisa menerima mu apa ada nya ..
dan melepaskan mu untuk bersama orang" yg kau sayangi ..

karena ku mencintaimu, aku rela melakukan apa saja untuk melihatmu tersenyum ..
termasuk melihatmu berjalan tanpa diriku ..



 
Bagi para pemburu beasiswa, silakan mempersiapkan diri dari sekarang. Dalam beberapa bulan ke depan, sejumlah donor beasiswa akan mulai membuka kesempatan bagi mereka yang tertarik untuk mendaftarkan diri. Sebelum mulai berburu, sejumlah tips ini mungkin bisa membantu, apa yang bisa dilakukan dalam upaya mencari informasi seputar beasiswa. Yuk, disimak!
1. Buatlah komitmen. Misalnya, menyisihkan waktu satu hari dalam seminggu untuk menemukan informasi dan mengajukan aplikasi beasiswa. Satu hal yang paling mudah untuk "memaksa" diri sendiri adalah mengikuti jadwal yang kita buat. Jangan sampai mendapatkan informasi beasiswa mendekati batas aplikasi atau malah terlambat.
2. Pelajarilah bagaimana memanfaatkan kekuatan dari mesin pencari informasi seperti Google. Saat ini, Google menjadi perangkat terkuat yang bisa digunakan untuk mencari informasi seputar beasiswa. Dalam pencarian, usahakan untuk mencari informasi sedetail-detailnya. Percayalah, hal ini akan memudahkan Anda dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Carilah website sekolah/universitas yang Anda tuju. Google memungkinkan Anda mencari informasi lebih spesifik. Jangan sia-siakan perangkat yang tersedia!
4. Dapatkan informasi siapa kontak personal yang bisa dihubungi jika ingin mendapatkan informasi seputar pembiayaan studi. Selain pembiayaan dari pemberi beasiswa, biasanya ada sumber lain yang memungkinkan untuk dijajaki. Beberapa lembaga pendonor, diluar penyedia beasiswa, ada yang menawarkan bantuan pembiayaan studi.
5. Jangan putus asa, terus berusaha! Ingatlah, tak semua orang mendapatkan hasilnya dalam usaha pertama pengajuan aplikasi. Jika ditolak, usaha lagi. Sebagai inspirasi, ada seseorang pemburu beasiswa yang sudah mengajukan aplikasi sebanyak 60 kali. Nah, dari 60 kali pengajuan aplikasi itu, setidaknya 15 diantaranya diterima. Apa yang didapat dari sini? Dia tidak pernah menyerah ketika aplikasinya di tolak. Berusaha, dan berusaha lagi!
Selamat mencoba, semoga berhasil!!

Pada suatu hari di sebuah desa, tumbuh sebuah pohon apel besar. Seorang anak kecil suka datang dan bermain-main setiap hari. Dia senang naik ke atas pohon, makan apel, tidur sejenak di bawah bayang-bayang pohon apel, ia mencintai pohon apel iu dan pohon itu senang bermain dengan dia. Namun seiring waktu berlalu, anak kecil itu beranjak besar dan dia tidak lagi bermain di sekitar pohon. Suatu hari anak itu datang kembali ke pohon dan ia tampak sedih. “Ayo bermain dengan saya,” pinta pohon apel itu. "Aku bukan lagi seorang anak, saya tidak ‘bermain di sekitar pohon lagi." Anak itu menjawab, ”Aku ingin mainan. Aku butuh uang untuk membelinya. “ ”Maaf, tapi saya tidak punya uang, tapi Anda bisa mengambil buah apel saya dan menjualnya. Maka Anda akan punya uang.“ Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua apel di pohon dan pergi dengan gembira. Anak itu tidak pernah kembali setelah ia mengambil buah apel. Pohon itu sedih. Suatu hari anak itu kembali dan pohon itu sangat senang. “Ayo bermain-main dengan saya” kata pohon apel. "Saya tidak punya waktu untuk bermain. Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Dapatkah Anda membantu saya?" “Maaf tapi aku tidak punya rumah. Tetapi Anda dapat memotong cabang-cabang saya untuk membangun rumahmu.” Lalu, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting dari pohon dan pergi dengan gembira. Pohon itu senang melihatnya bahagia, tapi anak itu tidak pernah kembali sejak saat itu. Pohon itu kesepian dan sedih. Suatu hari di musim panas, anak itu kembali dan pohon itu begitu gembira. “Ayo bermain-main dengan saya!” kata pohon. “Saya sangat sedih dan mulai tua. Saya ingin pergi berlayar untuk bersantai dengan diriku sendiri. Dapatkah kau memberiku perahu?” “Gunakan batang pohonku untuk membangun perahu. Anda dapat berlayar jauh dan menjadi bahagia.” Lalu anak itu memotong batang pohon untuk membuat perahu. Dia pergi berlayar dan tak pernah muncul untuk waktu yang sangat panjang. Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi selama bertahun-tahun. “Maaf, anakku, tapi aku tidak punya apa-apa untuk Anda lagi. Tidak ada lagi apel untuk anda” kata pohon" ” Saya tidak punya gigi untuk menggigit," jawab anak itu. ” Tidak ada lagi batang bagi Anda untuk memanjat” . “Saya terlalu tua untuk itu sekarang” kata anak itu. “Saya benar-benar tak bisa memberikan apa-apa, satu-satunya yang tersisa adalah akar sekarat” kata pohon apel dengan air mata. “Aku tidak membutuhkan banyak sekarang, hanya sebuah tempat untuk beristirahat. Saya lelah setelah sekian tahun.” Anak itu menjawab. “Bagus! Akar Pohon Tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat di situ. Ayo, ayo duduk bersama saya dan istirahat” Anak itu duduk dan pohon itu sangat gembira dan tersenyum dengan air mata di pipinya.

Pohon ini ibarat orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan Ibu dan Ayah. Ketika kita tumbuh dewasa, kita meninggalkan mereka. Kita hanya datang kepada mereka ketika kita memerlukan sesuatu atau ketika kita berada dalam kesulitan. Tidak peduli apa pun, orang tua akan selalu berada di sana dan memberikan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membuat Anda bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak laki-laki itu kejam kepada pohon tapi itu adalah bagaimana kita semua memperlakukan orang tua kita.

Leave Your Messages Here!






Contributors

Followers

Powered by Blogger.

My Blog List